Penggunaan “If” dan “whether”

“If” dan “whether” dapat saling menggantikan (interchangeable) dalam beberapa kasus, khususnya dalam konteks penggunaaan informal.

Dalam melaporkan yes/no questions (indirect sentence):

- I am not sure if he will be taking the job.

- I am not sure whether he will be taking the job.

Dalam contoh ini, yes/no question-nya adalah: Is he taking the job?

- I wondered if he had turned off the TV.

- I wondered whether he had turned of the TV

Dalam contoh ini, yes/no question-nya adalah: Did he turn off the TV?

Dalam konstruksi “or”:

- I want to know if the story is real or fictitious (not).

- I want to know whether the story is real or fictitious (not).

Perhatikan bahwa penggunaan whether pada konstruksi kalimat demikian lebih umum dan formal.

If

---

Gunakan if untuk menyampaikan persyaratan (yaitu dalam conditional sentence). Sebagaimana conditional sentence, sebuah “persyaratan” harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum “sesuatu” terjadi.

Contoh:

-If I love her, I will marry her.

-He will tell me a secret if I give him some amount of money.

Whether

Perhatikan beberapa persyaratan atau kondisi berikut beserta contohnya:

Untuk menyampaikan 2 alternatif:

-Inform John whether I need a help.

Kalimat ini menunjukkan dua alternatif “I need help” dan “I don’t need help”. John perlu diberitahu mengenai hal tersebut.

-Inform John if I need a help.

Kalimat ini tidak salah secara gramatikal, namun memiliki makna berbeda dengan contoh pertama. Di sini maknanya adalah: beritahu John bahwa saya butuh bantuan, tanpa alternatif kedua (negatif). Ini masuk ke kategori conditional sentence. Oleh karena itu, if tidak bisa menggantikan.

Digunakan setelah preposisi (preposition):

- I want to know about whether you are going to Jakarta .

- In such a condition, you have to make a decision on whether you should continue your study.

Kata about dan on adalah preposisi.

Sebelum infinitive verbs, yang diawali dengan to:

- She has been thinking whether to run a new company next year.

to run adalah infinitive verb.

Saat whether mengawali klausa, baik sebagai subject atau complement:

- Whether you are happy or sad is not my concern.

“whether you are happy or sad” pada kalimat ini berfungsi sebagai subject.

- I don’t care whether you are happy or sad.

“whether you are happy or sad” pada kalimat ini berfungsi sebagai complement.

Dalam tulisan formal:

- We doubt whether our team will succeed.

- Please conduct a thorough research to find whether the method of campaign is appropriate.

Kalimat di atas berdasarkan situasi dimana whether dan if dapat saling menggantikan; namun demikian pilihlah whether.

Whether or not

---

Sangat sering, penggunaan or not tidak dibutuhkan atau dihilangkan. Tetapi, ketika whether or not berarti regardless of whether (“tidak peduli jika…“), bagian or not wajib disertakan. Oeh karena itu poin ini penting disampaikan.

- Love her whether or not she loves you.

Sama dengan …regardless of whether she loves you.

- We keep going ahead whether it rains or not.

Sama dengan …regardless of whether it rains. Kalimat ini adalah contoh yang menunjukkan or not tidak harus langsung mengikuti whether.

Browse More Articles

Tweet

Written by Unknown

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.