Sebenarnya ada beberapa cara men-Translate, seperti
translate word by word, translate sentence by sentence, translate by context,
maupun translate by meaning. Dan disini TEC akan mencampur semua Cara
mentranslate kedalam konsep “Translate by Imagination”. Biarkan otak sebelah
kanan lebih dominan dalam mentranslate/menterjemahkan setiap kalimat, tapi ini
tidak berarti bahwa otak kiri boleh duduk manis didepan tv.Banyak para pengajar
(teacher) mengatakan “translate lah kalimat itu by meaning not by word (arti
dari kalimat, bukan arti dari kata)”, nah inilah yang menjadikan dasar TEC
memberikan cara menerjemahkan alimat dengan konsep “translate by imagination”.
IMAGINATION sendiri memiliki arti majinasi atau daya
khayal. Oleh karena itu TEC menggunakan aturan “think out of the box”, jadi
jangan terlalu kaku, karna pada dasarnya menerjemahkan sebuah kalimat itu
sendiri bukan dinilai dari benar atau salahnya, tapi dinilai dari bisa atau
tidaknya orang lain memahami hasil translate/terjemahan kita.
Sekedar info:
Translate by Word(kata): Go Out, I don’t like you.
(Keluar, gua ga’ suka ama loe).
Translate by meaning: Go out, I don’t like you. (artinya
dia lagi marah dan ngusir loe).
Nah simple kan? Tapi translate by meaning digunakan ketika
kita sebagai audience(pendengar) sudah di peringkat “Pro”, tapi kita juga wajib
memulai translate sentence dari kata per kata (word by word), jika sudah mahir,
barulah kita mentranslate menggunakan meaning. Step by step dulu bro..
Baik brother and sister, siapkan alat tempur anda baik
itu berupa Pen/pencil, a Book/paper, Dictionary, Snack and a cup of Tea biar g’
boring dan kalo perlu ditambah amunisi secangkir kopi biar tetap nge Jreeng!!,
juga ditambah hiburan music dangdut (Dangdut is the Music of My Country,
hahahaha)
langsung aja siap-siap.
Hati-hati dengan penempatan koma:
Woman, without her man is nothing! (Wanita, tanpa
pacarnya bukanlah apa-apa!)
Woman, Without her, Man is nothing! (Wanita, tanpanya,
Pria tidak berguna!)
Perbandingan yang terjadi apabila komanya diletakkan pada
tempat berbeda pada saat menulis sangat akan menyababkan perbedaan arti, Dan
ketika berbicara kita juga harus memperhatikan dimana kita harus melakukan
“Jeda” (berhenti sejenak)
Setelah
ini, apa akan kita lakukan? Karena masih Rancu, maka kita boleh memodifikasinya!
After This, what will
we do? Setelah
ini, Apa yang akan kita
lakukan?
Atau bisa juga “abis
ne, kita ngapain?”
Dengan demikian
kalimat akan terkesan lebih elegant, Jika anda menganggap kalimat di atas
sangat mudah dan hanya dimodif dikit bisa menjadi kalimat yang lebih baik
(better), lalu kalimat yang dibawah ini akan kita modif modif “maksudnya?” (di
modif 2 kali,hehe). Check this out:
Example:
My Grandfather is
always losing his walking-stick.
Santai, kita masih
harus melakukan translate dengan cara manual (word by word).
Kakek saya – adalah –
selalu – kehilangan – berjalan - tongkat
Mari kita modifikasi:
Nah, It’s better than before. Terlihatkan perbedaannya
sebelum dan setelah dimodif? Mungkin anda bertanya-tanya “tadi kan udah
dimodif, kok dimodif lagi? Apakah artinya tidak berubah?” ya namanya juga di
modif (boleh ditambah, dikurangi, maupun
diganti spare part nya) hingga hasilnya seMantap mungkin, kalo masalah arti
(meaning-nya) apakah akan berubah? ya tentu saja berubah, berubah menjadi lebih
baik (I think you know what I’m talking about) Semua tergantung dari bagaimana
cara anda memodifnya.
Mari kita bermain
dengan sedikit skill:
In case of emergency,
run like hell!
Kalimat diatas cukup
sulit, mari kita buka kamus sejenak, maka akan tercipta sebuah translate:
Dalam kasus darurat,
lari suka neraka!
Apa? Lari seperti
neraka? Wah stress ne yang translate. Mari kita periksa:
run like hell!
Run : berlari, Like:
suka, Hell: neraka(?).
Mari kita pikirkan
kata yang cocok untuk mengganti kata “like” dan “hell”..
Hmm.. like> suka
(dalam kamus ada beberapa arti “like” > suka / sama / seperti)
Hell > neraka > menyeramkan> kalo
ketemu yang seram mending KABUR, kabur? >
TERBURU-BURU. Baik, kita masukkan kedalam kalimat:
In case of emergency,
run like hell!
Dalam keadaan
darurat, seperti terburu-buru!
Masih Rancu? modif
lagi:
Dalam keadaan
darurat, buru-burulah lari !
Kalimat ini sudah
benar 99,999%. Tapi buat pemahaman lebih top markotop, maka:
In case of emergency,
run like hell! > Dalam keadaan darurat, KABUUURRR!!
Bagaimana? Cukup
menguras keringat kan? Sambil di pahami,
Drink your tea and don’t forget to breathe!! Kalo lupa mah death ntar..
hehehe..
Dengan ini saya
nyatakan “translate by imagination” Done.
Dan saya harap
teman-teman tidak akan canggung lagi ketia menemukan kalimat/phrase/idioms
seperti dibawah ini:
His imagination gets
the best of him > khayalannya menguasai dirinya
Be not mine >
bukan kewajibanku
Hang on with eyelids
> berada dalam keadaan susah sekali
Moved heaven and
earth > berusaha sekuat tenaga
Cried for the moon
> pungguk merindukan bulan
Run one’s head into
stone walls > terbengkalai/terbentur
Kill two birds with
one stone > sekali tepuk, dua nyamuk mati :D
Menarik sekali gan infonya, ditunggu kunjungan kunjungan baliknya
ReplyDeletehttp://lewatdunia.blogspot.com/
terimakasih sudah brkunjung gan, siap mlunjur..
Deletethanks..
ReplyDeletebahasanya mudah dipahami, ini membuat saya lebih mudah dalam belajar bahasa inggris, keep blogging y mas!!
ReplyDeletehehehehe, senang bisa berbagi..
ReplyDeleterajin2 mampir ya sist..