Setelah 202 hari, akhirnya hari ini TEC
berkesempatan untuk mengupdate blog The English Camp. Kali ini TEC akan
memberikan tips untuk mempermudah TEC buddies dalam belajar bahasa inggris
secara sendiri (Self Learner).
Source: Google.com |
Untuk belajar Bahasa Inggris sendirian, kita harus
mengetahui terlebih dahulu gaya belajar kita, karna dengan mengetahui hal
tersebut, ini akan mempermudah kita dalam mempelajari Bahasa Inggris. Check it
out..
GAYA BELAJAR
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar ini terbentuk dari lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita mengenal gaya belajar kita, maka kita bisa memilih strategi belajar yang efektif, yang disesuaikan dengan gaya belajar kita masing-masing.
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar ini terbentuk dari lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita mengenal gaya belajar kita, maka kita bisa memilih strategi belajar yang efektif, yang disesuaikan dengan gaya belajar kita masing-masing.
PRINSIP BELAJAR YANG EFEKTIF
Belajar bahasa Inggris tidak sulit, tetapi juga tidak semudah membalik telapak tangan. Yang penting adalah kemauan dan ketekunan. Pakar pembelajaran Bahasa Inggris, H. Douglas Brown mengemukan lima prinsip belajar bahasa Inggris yang efektif berikut ini.
Belajar bahasa Inggris tidak sulit, tetapi juga tidak semudah membalik telapak tangan. Yang penting adalah kemauan dan ketekunan. Pakar pembelajaran Bahasa Inggris, H. Douglas Brown mengemukan lima prinsip belajar bahasa Inggris yang efektif berikut ini.
”Way of life”. Jika kita belajar
bahasa Inggris di negeri tempat bahasa tersebut digunakan sebagai Bahasa Ibu,
umumnya kita akan lebih cepat menguasai bahasa tersebut karena kita setiap hari
dikelilingi oleh bahasa Inggris, dari bangun tidur sampai kembali ke tempat
tidur. Hal ini disebabkan karena bahasa Inggris telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan kita. Demikian pula yang harus kita lakukan di
Indonesia, jika kita ingin belajar bahasa Inggris dengan efektif: kita harus
menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian dari kehidupan kita. Artinya, kita
harus mencoba menggunakannya setiap hari di mana mungkin. Untuk itu, kita bisa
membaca, mendengar, ataupun berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris pada
setiap kesempatan yang kita temui atau yang bisa kita ciptakan. Misalnya, kita
bisa menyisihkan waktu tiap hari untuk baca satu artikel bahasa Inggris dalam
satu hari. Kalau satu artikel belum mampu, satu paragraf atau satu kalimat per
hari pun tidak jadi masalah. Kita jadikan kalimat tersebut kalimat kita hari
itu, dan kita gunakan kalimat tersebut dalam segala kesempatan yang mungkin ada
dalam hari itu.
”Total commitment”. Untuk
menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidup
kita, kita harus memiliki komitmen untuk melibatkan bahasa Inggris dalam hidup
kita secara fisik, secara mental, dan secara emosional. Secara fisik, kita bisa
mencoba mendengar, membaca, menulis, dan melatih pengucapan dalam bahasa
Inggris, terus-menerus dan berulang-ulang. Secara mental atau intelektual, kita
bisa mencoba berpikir dalam bahasa Inggris setiap kali kita menggunakan bahasa
Inggris.
Misalnya, dalam memahami bahasa Inggris, jangan
kata per kata, tapi arti secara keseluruhan. Kita bisa mencoba mengenali
beberapa ungkapan dalam bahasa Inggris yang memiliki arti yang kurang lebih
sama, misalnya: How’re you?, How’s life?, How’s business? (jangan terpaku pada
satu ungkapan saja). Dan, yang paling penting adalah keterlibatan kita secara
emosional dengan bahasa Inggris, yaitu kita perlu memiliki motivasi yang tinggi
untuk belajar bahasa Inggris, dan kita perlu mencari ”hal-hal positif” yang
bisa kita nikmati, ataupun yang bisa memberikan kita keuntungan jika kita mampu
menguasai bahasa Inggris. Hal-hal ini akan memberikan energi yang luar biasa
pada kita untuk tetap bersemangat belajar bahasa Inggris. Ketiga aspek (fisik,
mental, dan emosional) ini harus kita libatkan secara total dalam proses
belajar kita, jika kita ingin belajar bahasa Inggris dengan lebih efektif.
”Trying”. Belajar bahasa adalah
seperti belajar naik sepeda atau belajar menyetir mobil. Kita tidak bisa hanya
membaca dan memahami ”buku manual” saja, tetapi kita harus mencoba
menggunakannya. Pada tahap pembelajaran (tahap percobaan), sangat wajar jika
kita melakukan kesalahan. Yang penting adalah mengetahui kesalahan yang kita
lakukan dan memperbaikinya di kesempatan yang berikutnya. Akan lebih baik lagi
jika pada saat mencoba kita mempunyai guru yang bisa memberitahu kita kesalahan
yang kita lakukan. Guru tidak harus guru formal di sekolah atau kursus bahasa
Inggris. Guru bisa saja sebuah kaset yang bisa kita dengarkan dan kita
bandingkan dengan ucapan kita, sebuah buku pelajaran yang bisa kita baca dan
cek jawabannya, atau bisa juga kenalan, ataupun kerabat yang bisa membantu kita
jika kita ada masalah atau ada hal-hal yang ingin kita tanyakan. Kita tidak
usah malu bertanya, dan tidak usah takut melakukan kesalahan. Dari pertanyaan
yang kita ajukan dan dari kesalahan yang kita lakukan, kita bisa belajar
banyak.
”Beyond class activities”. Jika
kita belajar bahasa Inggris secara formal (di kelas, di kursus), biasanya
jam-jam belajarnya terbatas: empat jam seminggu, enam jam seminggu ataupun
delapan jam seminggu. Yang pasti jam belajar di kelas ini tentunya sangat
terbatas. Agar belajar bisa lebih efektif, kita harus menciptakan kesempatan
untuk ”belajar” juga di luar jam-jam belajar di kelas: berdiskusi dengan teman,
mengunjungi websites yang menawarkan pembelajaran bahasa Inggris gratis,
ataupun berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan teman-teman atau native
speakers (baik melalui surat, email, ataupun percakapan langsung). Kita bisa
juga mencoba membaca koran, majalah, buku-buku teks, mendengarkan radio, lagu,
ataupun menonton acara-acara dan film. Agar proses belajar bisa lebih menarik,
pilihlah topik-topik yang sesuai dengan minat kita, kebutuhan kita, ataupun
yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang kita
tekuni.
”Strategies”. Jika komitmen,
keberanian mencoba, dan menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian hidup telah
kita terapkan, langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi belajar yang
tepat untuk menunjang proses belajar kita. Strategi ini bisa kita kembangkan
dan kita sesuaikan dengan kepribadian dan gaya belajar kita masing-masing. Ada
yang lebih mudah belajar dengan menggunakan ”cue-cards”, yaitu kartu-kartu kecil
yang bertuliskan ungkapan atau kata-kata yang ingin kita kuasai disertai dengan
contoh kalimat yang bisa menggunakan kata-kata tersebut. Kartu ini bisa kita
bawa kemana pun kita pergi. Kapan pun ada kesempatan (pada saat menunggu taksi,
menunggu makan siang disajikan, ataupun pada saat berada dalam kendaran yang
sedang terjebak kemacetan), kita bisa mengambil kartu ini dan membacanya serta
mencoba melakukan improvisasi dengan kata-kata baru dalam struktur kalimat yang
sama. Ada pula orang yang lebih mudah belajar dengan langsung berkomunikasi
lisan dengan orang lain atau native speakers. Dari komunikasi ini mereka
bertanya, mendengar, dan memperbaiki ucapan dan meningkatkan kosa kata mereka
dengan gaya belajar kita.
”Auditory learners”. Jika kita
termasuk orang yang lebih mudah belajar dengan mendengarkan, maka kita memiliki
gaya belajar ”auditory.” Jika ini gaya belajar kita, maka kita bisa
memperbanyak porsi belajar dengan mendengarkan, misalnya mendengarkan
kaset-kaset pelajaran bahasa Inggris, lagu-lagu favorit kita, ataupun berita,
pidato dalam bahasa Inggris. Kita juga bisa mendengarkan percakapan-percakapan
dalam bahasa Inggris di film-film favorit yang kita tonton di bioskop,
televisi, ataupun VCD. Dengarkan ucapan, ungkapan yang digunakan, perhatikan
konteks ataupun situasi di mana kata-kata ataupun ungkapan tersebut digunakan.
Lakukan hal ini berulang-ulang maka kita akan bertemu dengan ungkapan serupa
yang dapat kita latih secara berkala, sehingga kita bisa makin mahir
mengucapkan dan menggunakannya.
”Visual learners”. Jika kita
termasuk orang yang lebih mudah belajar melalui input visual (gambar, tulisan),
maka kita memiliki gaya belajar ”visual”. Banyak sekali strategi yang bisa kita
lakukan. Kita bisa membaca artikel-artikel dalam bahasa Inggris yang kita
anggap penting, dan menarik di surat kabar, majalah, ataupun internet, untuk
kemudian kita coba ceritakan kembali dengan kata-kata yang kita susun sendiri,
baik dalam bentuk tulisan ataupun dalam bentuk ucapan. Kita bisa juga membaca
dan mempelajari contoh surat, proposal, brosur yang sering kita temui dalam
melakukan pekerjaan kita. Untuk mencoba memahami suatu konsep abstrak, kita
bisa menggambarkannya dalam bentuk visual: ”flow chart”, tabel, ataupun
bentuk-bentuk visual lainnya.
”Kinesthetic learners”. Jika
kita lebih suka belajar dengan melakukan sesuatu atau bergerak, maka kita bisa
belajar dengan menggunakan komputer (di mana kita harus menekan tombol di
keyboard, atau mouse), sehingga kita tidak cepat bosan. Kita bisa juga
bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan bahasa Inggris (English Club) yang
memiliki banyak kegiatan dan permainan yang melibatkan gerakan. Yang juga bisa
kita lakukan adalah belajar dengan menulis (menggerakkan tangan untuk menulis),
atau mencoba memahami sebuah kata atau ungkapan dengan membayangkan gerakan
yang bisa diasosiasikan dengan arti kata-kata tersebut.
Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu gaya
belajar (misalnya auditory dan visual, atau visual dan kinesthetic). Apa pun
gaya belajar kita, jika kita sudah mengenalnya, bisa kita cari dan terapkan
strategi belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar tersebut agar hasilnya
bisa lebih efektif.
Yup!! Gaya Belajar Yang
mana yang cocok dengan teman-teman?